Inilah Kaghati Kolope, Layang-layang Tertua Dunia Dari Indonesia!
Lukisan pada Gua Sugipatini di desa Liang, Kabupaten Muna Timur menunjukkan sebuah lukisan prasejarah yang usianya diperkirakan lebih dari 4000 tahun. Dalam lukisan ini bercerita seorang manusia yang sedang menerbangkan layang layang. Oleh masyarakat setempat, layang layang ini dikenal dengan Kaghati Kolope.
Rasa penasaran Wolfgang ini diawali dari kemenangan Kaghati Kolope di festival layang layang sedunia mengalahkan beberapa negara termasuk Jerman. Dan penemuannya ini ditulis dalam sebuah majalah di Jerman. Dan sejak saat itu Kaghati Kolope resmi dinobatkan sebagai layang layang tertua di dunia.
Kaghati Koloper berasal dari bahasa Muna yang artinya Layang layangyang terbuat dari daun Kolope. Menurut kepercayaan setempat layang layang ini akan berfungsi sebagai payung yang akan menjaga pemiliknya dari sengatan sinar matahari saat meninggal kelak. Kaghati Kolope ini seringkali digunakan para petani untuk melepas penat saat mereka sedang menjaga kebun.
Tradisi menerbangkan Kaghati Kolope ini masih dipegang masyarakat setempat hingga sekarang, terutama saat musim panen tiba. Saat yang tepat untuk menerbangkan layang layang ini adalah pada bulan Juni – September, karena pada bulan ini angin timur bertiup cukup kencang dan sanggup menerbangkan Kaghati Kolope hingga 7 hari lamanya. Dan kalau benar benar bisa terbang selama 7 hari, maka sang pemilik akan membuat syukuran, karena dianggap mendatangkan rejeki.
Tempat ini masih satu wilayah dengan taman nasional Wakatobi, dan sudah sering menjadi tuan rumah dalam festival layang layang sedunia.
Masyarakat Bugis memang memiliki peradaban dan kebudayaan tergolong tertua di planet bumi. Di dinding gua prasejarah lembah Kanguru di utara benua Australia sempat terlihat lukisan prasejarah yang melukiskan kaum pelayar dan pedagang Bugis sudah mengunjungi benua Australia bagian utara jauh sebelum James Cook dengan armadanya mendarat di kawasan selatan kota Sydney di bumi Australia “baru” menjelang akhir abad XVIII .
Banyak kata-kata berasal dari bahasa Bugis sampai masa kini masih digunakan oleh kaum aborigin di kawasan utara Australia.
Wow baru tau saya. Makasih mas artikelnya menarik
BalasHapus